The Development Of Indonesian Islamic Civilization In The Pre-Independence Periode
DOI:
https://doi.org/10.61094/arrusyd.2830-2281.78Kata Kunci:
Development, Islamic civilization, pre-Independence periodeAbstrak
This study aims to analyze the development of Islamic civilization in Indonesia during the pre-independence period. By using the library research method (library research), the data obtained from the results of books and journals. This research shows that; 1) Socio-cultural conditions in the pre-Indonesian era underwent many changes for the better. 2) Government system. In 1755, with Giyanti's approval, the VOC succeeded in becoming the holder of political power on the island of Java. 3) Da'wah strategy through dialogue between traders and buyers, by teaching education at Islamic boarding schools. 4) The challenges of the scholars in conveying the teachings of Islam were not only from the colonizers, but from the scholars and the Muslims themselves. 5) Figures who were influential in the development of Islamic civilization in Indonesia before independence, including Hamzah Fauzi, Sheikh Muhammad Yusup Al-Makasari, the Walisongo etc. This study is important to add to sources of study of Islamic history in Indonesia, especially the scarcity of themes regarding the development of Islamic civilization in Indonesia during the pre-independence period.
Referensi
Anam, S. (2017) ‘Karakteristik dan Sistem Pendidikan Islam: Mengenal Sejarah Pesantren, Surau dan Meunasah di Indonesia’, JALIE: Journal of Applied Linguistics and Islamic Education, I(I), pp. 20–21. Available at: doi.org/10.33754/jalie.v1i1.52
Budi, L., and Hijbullah, H. (2019) 'Sejarah Peradaban Masa Walisongo di Jawa', Universitas Darul Ulum Islmaic Center Sudirman GUPPI Semarang.
Duriana. (2015) ‘Islam di indonesia sebelum kemerdekaan’, Dialektika, 9(2), pp. 57–70.
Hidayat, Komaruddin, Gaus, A. (2006) 'Menjadi Indonesia 13 abad eksistensi Islam di bumi nusantara', Malang: Mizan Media Utama.
Junaedi, M., Nasikhin, N., and Hasanah, S. (2022) ‘Issues in the Implementing of Online Learning in Islamic Higher Education During the Covid-19 Pandemic’, Ta’dib, 25(1), p. 33. Available at: doi.org/10.31958/jt.v25i1.5365.
Karim, A. (2005) Islam dan Kemerdekaan Indonesia (Membongkar Marjinalisasi Peranan Islam dalam Perjuangan Kemerdekaan RI), Yogyakarta: Sumbangsih Press.
Karim, M. A. (2018) ‘Islam in Indonesia: A Historical Persepective’, Indonesian Journal of Interdisciplinary Islamic Studies (IJIIS), pp. 01–17.
M Rusdi, M. R. (2007) ‘Pendidikan Islam Di Indonesia Sebelum Proklamasi Kemerdekaan’, Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 10(2), pp. 228–237. Available at: doi.org/10.24252/lp.2007v10n2a8.
Nugroho, T. et al. (2021) ‘Penyebaran Islam Di Nusantara Antara Kultur Dan Struktur’, Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 11(2), pp. 237–254.
Nursyarief, A. (2014) ‘Pendidikan Islam Di Indonesia Dalam Lintasan Sejarah (Perspektif Kerajaan Islam)’, Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 17(2), pp. 256–271. Available at: doi.org/10.24252/lp.2014v17n2a8.
Padila. (2013) ‘Peranan Ulama dalam Perkembangan Islam di Ogan Ilir’, Tamaddun: Jurnal Kebudayaan Dan Sastra Islam, 13(2), pp. 13–14.
Sholeh, B. (2013) ‘Peran dan Kontribusi Tokoh Islam Indonesia dalam Proses Resolusi Konflik’, Madania, 17(1), pp. 31–38.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Septiana Millatul Aliyah

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1) Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.


