Presensi Kurikulum Takmiliyah Pesantren dalam Prespektif Pendidikan
DOI:
https://doi.org/10.61094/arrusyd.2830-2281.6Kata Kunci:
Diniyah-takmiliyah, curriculum, educationAbstrak
The purpose of this study was to determine the presence of the walisongo pesantren takmiliyah curriculum. This type of research was qualitative with analytical methods. As a native Indonesian Islamic educational institution, Islamic boarding schools have shown success in maintaining their existence even since the pre-independence era, especially related to the world of education. The existence of MDT is very influential among Islamic boarding schools by the way the subjects are determined and the program structure is structured, the next step is to develop a program for each subject and the development of this program is directly prepared by the madrasa or a group of madrasas. As an Islamic educational institution, pesantren has elements of kyai, santri, huts, mosques, learning methods and the yellow book.One of the most familiar curricula which is equivalent to formal education is Madrasah Diniah Takmiliah (MDT) which is the best solution in overcoming the shortage of religious learning in formal education. Its existence has also been recognized by law number 3201 of 2013 concerning the standard of services for diniah takmiliyah and the government has dominated policies towards pesantren where pesantren policies are approved and implemented by the government and madrasas. In the National education system, Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah have a clear position and even their existence has been stated in Law No. 20 of 2003 concerning the National Education System.
Referensi
Arif, A. (2000) Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pres, Hlm. 155-156
Beauchamp, G. (1964) The Curuculum Of The Elementary School. Boston.
Djamaluddin, D. (2019) ‘Implementasi Metode Sorogan Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning’.
Djamaludin, D. and Aly, A. (1998) Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Fakhrurrozi, A. Dan E.M. (2012) Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama.
Fata, A. K. and Najib, M. A. (2014) ‘Kontekstualisasi Pemikiran Kh. Hasyim Asy’ari Tentang Persatuan Umat Islam’, Miqot: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 38 (2).
Hasan, M. and Ali, M. (1998) Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Hanun, A. (2001) Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Ismail, F. (2011) ‘The Nahdlatul Ulama: Its Early History And Contribution To The Establishmentof Indonesian State’, Journal Of Indonesian Islam, 5 (2).
Mustofa, M. (2007) Pendidikan Pesantren. Jakarta: Yunandra Undang-Undang.
Muyasa, E. (2007) Kurikulum Tigkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Nasution, S. (1982) Asas Asas Kurkulum. Bandung.
Nurgiantoro, B. (1988) Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. Yogyakarta.
Streenbrink, K. A. (1986) Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam Dalam Kurun Modern. Jakarta.
Surahmad, W. (1977) Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta.
Wawancara Dengan Gigih, Salah Satu Guru Mdt Walisongo Yang Mengajar Materi Nahwu, Tanggal 28 Januari 2022.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Wahyudi Hidayah

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1) Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.