Pemanfaatan Multimedia Interaktif Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Online
DOI:
https://doi.org/10.61094/arrusyd.2830-2281.106Kata Kunci:
Multimedia Interaktif, Pembelajaran Online, PembelajaranAbstrak
Pembelajaran online menjadi alternatif untuk terus melanjutkan proses pendidikan di masa pandemi. Menurunnya kualitas pembelajaran disebabkan oleh penyampaian materi yang hanya mengandalkan aplikasi online meeting yang dipadukan penyajian materi melalui slide presentasi. Metode ini menempatkan peserta didik sebagai pendengar yang cenderung pasif karena pembelajaran kurang interaktif. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode penelitian studi kepustakaan (library research), dalam artikel ini akan dipaparkan bagaimana pendidik dapat memanfaatkan multimedia interaktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran online. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa, ada beberapa model media interaktif yang dapat dimanfaatkan seperti; 1) Model Tutorial; 2) Model Drills; 3) Model Simulasi; dan 4) Model Instructional Games. Dari keempat model tersebut, model instructional games seperti Kahoot, Educandy, Wordwall, menjadi model yang lebih banyak diminati oleh siswa. Dengan demikian, rekomendasi kepada para pendidik, perlu upaya lebih lanjut untuk memperbaiki cara penyampaian materi dalam pembelajaran online, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan gaya belajar siswa serta melatih keterampilan digital untuk dapat memanfaatkan multi media agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan interaktif.
Referensi
Majid, Abdul. (2016) Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ayuwanti, I. (2017) ‘Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation di SMK Tuma’ninah Yasin Metro’, SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(2), 105–114. https://doi.org/10.30998/sap.v1i2.1017.
Budimansyah, Dasim. (2002) Model Pembelajaran Dan Penilaian Berbasis Portofolio. Bandung: Ganesindo.
Budimansyah, Dasim. (2010) Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksra Perss.
Daryanto. (2012) Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Dwistia, Halen., Latif, Syaifuddin., and Widiastuti, Ratna. (2013) ‘Hubungan interaksi sosial peserta didik dengan prestasi belajar’, ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling).
Dwistia, H., Purwanto, E. and Sunawan. (2016) ‘Keefektifan Konseling Kelompok Dengan Strategi Self Management Dalam Meningkatkan Classroom Engagement Siswa’, Jurnal Bimbingan Konseling, 5(2), pp. 113–118.
Hamalik, Oemar. (2006) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hamdayama, Jumanta. (2016) Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Zaini, Hisyam., Munthe, Bermawy., dan Aryani, Sekar Ayu. (2002) Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Center of Teaching Staff Development).
Jalaluddin. (2010) Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Hamdayama, Jumanta. (2014) Model dan Metode Pembelajaan Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kunandar. (2010) Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Press.
Haidir, Muhammad. (2017) ‘Pengertian SKI’, 10 Februari 2017, 21.16 WIB.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010) Perkembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdayakarya.
Shoimin, Aris. (2014) Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Usman, M. Basyiruddin. (2022) Metode Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Press.
Wardoyo, Sigit M. (2013) Pembelajaran Berbasis Riset. Jakarta: Akamedia Permata.
Wijaya, R. S. (2015) ‘Hubungan Kemandirian dengan Aktivitas Belajar Siswa’, Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling, Vol.1 No. 3.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Anis Sukmawati

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1) Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.