Inovasi Biji Kopi Menjadi Produk Minuman Kesehatan Untuk Meningkatkan Nilai Ekonomis Masyarakat Lampung
Kata Kunci:
Biji Kopi, Rempah, Kesehatan, Nginum PayAbstrak
Biji kopi telah lama diketahui memiliki manfaat yang signifikan untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Dalam beberapa tahun terakhir, biji kopi telah digunakan dalam berbagai produk kecantikan, seperti lulur, scrub, sabun, dan masker. Hal ini didukung oleh kandungan bermanfaat dalam kopi seperti kafein, asam buah, potassium, zat besi, magnesium, lemak alkaloid, dan asam organik. Dengan demikian, biji kopi dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk produk minuman kesehatan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis masyarakat Lampung. Namun sangat disayangkan banyaknya hasil komoditi kopi belum dimanfaatkan dengan baik oleh para petani kopi, oleh karena itu disini kami mencoba membuat sebuah inovasi baru dari biji kopi yakni minuman kesehatan berbahan dasar kopi dengan ekstrak tambahan yakni serai dan daun bidara. NGINUM PAY adalah salah satu inovasi produk kopi yang dikemas dalam bentuk minuman siap seduh dan siap saji. Dengan campuran bahan herbal di dalamnya berupa serai dan daun bidara menjadikan NGINUM PAY tidak hanya memiliki cita rasa pekat, namun juga kaya manfaat Pemanfaatan bahan rempah (serai) dalam inovasi pembuatan kopi ini didasari oleh keinginan menciptakan ragam rasa dalam kenikmatan pada tiap teguknya. Selain itu, daun bidara yang juga di integrasikan kedalam racikan kopi dan serai ini merupakan suatu ide baru yang muncul karena inginnya memanfaatkan dengan baik sumber daya yang ada. Dalam hal ini kami melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan dengan harapan dapat memunculkan kreativitas masyarakat dalam menciptakan produk olahan kopi jenis baru sehingga kedepanya dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan sekitarnya. Dalam inovasi ini kami menggunakan metode pendekatan kepada para masyarakat dengan cara melakukan penyuluhan, sosialisasi, pengkaderisasian, pembinaan, serta terjun langsung kelapangan. Tujuan dari inovasi ini adalah agar masyarakat sepenuhnya faham dan mengerti sehingga munculah motivasi dalam diri mereka untuk berkreativitas guna meningkatkan nilai ekonomis biji kopi yang selama ini hanya diolah alakdarnya oleh masyrakat setempat.
Referensi
Hutabarat, B. (2006). “Analisis saling pengaruh harga kopi Indonesia dunia”, Jurnal Agro Ekonomi, 4(21): 21-40.
Mulyawan, S. (2021). “Inovasi Produk Olahan Kopi Serta Strategi Pemasaranya dalam Upaya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat kampung Legok Nyenang”, Vol:1 No:44, Diakses pada 15 Oktober 2023.
Mahriani., dan Arimurti, S. (2019). “Peningkatan nilai Ekonomi Kulit Buah Kopi Robusta(Coffea Canephora) Melalui Produksi Teh Celup Cascara Sebagai Minuman Fungsional Kaya Antioksidan”, Vol 13, Issue 4(2019), pp.123-135, Diakses pada 15 Oktober 2023.
Mulyani, A. (2019). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kopi Robusta Terhadap Peningkatan Pendapatan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Diakses pada 15 Oktober 2023.
Winarti, C., dan Nurdjanah, N. (2005). ”Peluang Tanaman Rempah dan Obat Sebagai Sumber Pangan Fungsional”, Jurnal Litbang Pertanian 24 (2): 47-35.
Sofjan, M. I. (2015). Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Faturrahman, dkk. (2021). “Inovasi Biji Kopi Robusta Menjadi Kopi Coklat Sebagai Sumber Penghasilan Masyarakat Dusun Monggal Bawah, Desa Genggelang”,. Vol.2 No.1, Diakses pada 15 Oktober 2023.
Saragih, J. R. (2011). “Kopi dan Pengembangan Wilayah”, http://www.analisadaily.com/news/read/2011/06/06/2856/kopi_dan_pengembangan_wilayah/#.UQ46avL_mSp.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Yeni Meriska

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1) Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi di jurnal ini.
3) Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.